HARI INI 2

Hari ini aku memang sedih, sangat sedih. aku menangis tersedu - sedu ketika mengingat bahwa aku sudah tak lagi bersama dengan orang yang ku cintai, orang yang kusayangi serta orang yang berarti dan benar - benar penting untukku. bagaimana aku tak sedih ketika aku mengingat dan membandingkan yang dulu dan yang sekarang? dulu, orang yang kucintai juga mencintaiku, seolah aku ini adalah yang terbaik dan terindah untuknya, lantas bagaimana perasaanku? Tentu aku sangat merasa teristimewa, dia mau mencintaiku dengan tulus meski aku mempunyai sejuta kekurangan, dia tetap memeluk hangat tubuhku ketika dia sudah melihat kekuranganku. sekali lagi aku sangat beruntung pernah memilikinya. Dulu ia berkata : "kamu itu sudah kuanggap seperti teman, sahabat, pacar, saudara, dan adikku sendiri", "kamu itu pacar yang paling sering ketemu dan main sama aku, sering ketawa dan gila bareng, sayang bgt sama kamu, betapa sedihnya bila aku jauh dari kamu", "jangan bandingin rasa sayang gue ke lu dengan rasa sayang gue ke mantan2 gue, beda 360 derajat", "aku juga capek main mulu tapi kalo ketemu kamu capeknya hilang, karna my spirit adalah you", "tenang nikahin lu adalah salah satu cita-cita gue ko" dan dia juga pernah bilang "kamu adalah anugrah terindah yang aku miliki". Hati wanita mana yang tak merasa teristimewa ketika lelakinya berucap seperti itu? mungkin hanya wanita bodoh dan tak punya hati. tapi kini apa yang terjadi? dia menghilang, dia pergi jauh dari hidupku. lalu bagaimana perasaanku? tentu aku sangat sedih aku sangat sakit dan terluka. ia pergi menjauhi dan meninggalkanku karena 1 kesalahan fatal dariku. beribu maaf yang terlontar dari bibirku tak cukup untuk membuat hatinya luluh. berjuta kata cinta dan kenangan2 yang kita lalui tak cukup untuk membuat hatinya berubah. Lagi lagi bagaimana perasaanku? tentu sakit. tak bisa ku maafkan kesalahanku. tak pernah ku berhenti mengucap kata sesal dr hati. Lantas kemana larinya ucapan2 indah yang pernah terlontar dari mulutnya? dari mulut lelaki yg sangat aku cintai? Kemana? Apa mimpi2 itu telah dihapus dari hatinya? apa dia sekuat itu untuk hancurkan segala mimpi kita? apa dia memang telah menggantikan mimpi dia bersamaku dengan orang lain. dengan wanita lain yang lebih sempurna dari aku? aku tidak tahu. mungkin benar, ketika kita membuat kesalahan dan orang lain tidak mampu memaafkan hanya kitalah yang mampu memaafkan diri kita sendiri