menyerah atau bertahan?

Ya Allah, hari ini aku telah menjalani hariku meski belum sepenuhnya. Ada sedikit air mata yang hampir tumpah, tapi aku mampu menahannya hari ini. tapi, entah sampai kapan aku mampu menahannya. Masih tersisa sedihku, namun aku berusaha mengurangkannya. Masih tersimpan sedihku, namun aku berusaha menghapusnya sedikit demi sedikit. Masih ada luka dihati, namun aku berusaha menghilangkan bahkan melupakan, tapi ini sulit, sangat amat menyulitkan bagiku. Aku berharap hariku tetap seperti ini, berusaha kuat dan tegar meski tak ada seujung pundak pun untuk bantu menopang beban dan kesedihanku.
Ya Allah, tak ada lagi akal sehat yang menjadi alasan untuk aku bertahan, tapi aku terus berusaha. Aku terus berusaha ketika badai menerjang, sakit menghancurkan jiwa, lalu luka mengoyak tubuhku. Tapi bagaimana dengan dia? Apa dia merasakan hal yang sama seperti yang saat ini kurasakan? Apa dia juga telah menelan luka seperti yang kutelan saat ini? Atau dia sudah benar benar melupakan dan menghapus aku? Entah, akupun tak tau. Tapi hanya 1 yang kuingin yaitu bisa membaca sesuatu yang ada di pikirannya, apakah aku harus menyerah atau tetap bertahan?